Al-Qur’an dan al-Sunnah menempati posisi sentral bagi setiap muslim karena keduanya merupakan sumber pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Karena itu, dapat membaca Al-Qur’an bagi setiap muslim adalah sebuah keharusan.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdied, bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah [AD Pasal 4]. Karena itu menjadikan pendidikan al-Qur’an sebagai basic pendidikan dalam koridor dakwah Muhammadiyah adalah sebuah keniscayaan. Muhammadiyah berusaha semaksimal mungkin menggunakan al-Qur’an sebagai basic resource untuk mengembangkan kualitas Intelektual, emosional dan spiritual. Tentu dengan bahasa ilmiah yang bisa diterima oleh semua kalangan.
Untuk itu, Muhammadiyah concern dalam menggali metodologi pengajaran untuk dijadikan sebagai Quality Assurance lulusan perguruan Muhammadiyah dan memastikan setiap lulusannya lancar dan tartil dalam membaca al-Qur’an sekaligus menghafalnya.
Jangan ada lagi stigma yang mengatakan bahwa orang Muhammadiyah kurang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Dari latar belakang tersebut, TAJDIED lahir. Buku pembelajaran Al-Qur’an ini menjadi pioneer metode membaca al-Qur’an yang standar penulisannya menggunakan standar internasional (Rasm Utsmani). TAJDIED adalah hasil karya warga Muhammadiyah yang menggunakan metodologi modern yang ramah otak bagi anak kecil maupun orang dewasa.
TAJDIED lahir dari Muhammadiyah untuk ummat. Dan sudah saatnya Muhammadiyah ke depan dalam pembelajaran Al-Qur’an untuk menghilangkan stigma di atas, yaitu Muhammadiyah hanya bisa mengkaji tapi tak pandai mengaji. Dan itu semua diawali dengan training TAJDIED.