pembelajaran al-qur’an dengan menggunakan metode tajdied sangat cocok untuk perkembangan anak terlebih lagi di usia dini. dimana mereka ‘dunianya’ adalah dunia bermain. seringkali orang tua atau guru memaksakan materi belajar kepada anak sehingga kemudian anak kehilangan mood-nya dalam belajar. mereka seperti itu bukan karena tidak mau belajar tapi karena mereka seolah dipaksa keluar dari dunianya.
tajdied datang dan masuk ke dunia anak lewat bernyanyi, bercerita, dan sosio drama. hal ini membuat anak tidak merasa bosan belajar menggunakan metode tajdied apalagi takut untuk belajar mengaji. tidak cukup sampai di situ, tajdied juga menyederhanakan beberapa istilah yang tidak biasa ada di keseharian orang indonesia seperti istilah fathah, kasroh, dhummah disederhanakan menjadi coret atas, bawah dan lengkung sehingga anak tidak perlu menghafalkan istilah yang rumit disaat mereka baru mulai mengenal huruf-huruf hijaiyah.